Sedih: Benarkah PKS Partai Islam? Pilih Demokrat Sejati bukan Islam Sejati
Antara Sedih dan tidak percaya, PKS benar-benar telah mengkukuhkan dirinya semakin jauh dari identitas Partai Islam. Presiden PKS Anis Ma...

http://sandsalfatih.blogspot.com/2014/05/sedih-benarkah-pks-partai-islam-pilih.html
Antara Sedih dan tidak percaya, PKS benar-benar telah mengkukuhkan dirinya semakin jauh dari identitas Partai Islam. Presiden PKS Anis Mata dalam status Resminya di account Facebook lebih memilih Demokrat Sejati ketimbang Islam Sejati..
berikut kutipan Statusnya
"Anis MattaPrabowo Subianto adalah seorang dengan kepribadian yang kuat dan seorang demokrat sejati.. Menjadi seorang demokrat sejati bukan berarti kita mendengarkan semua orang tetapi kemudian tidak mengambil keputusan.. Menjadi seorang dengan kepribadian kuat bukan berarti menjadi diktator.. Dalam masa transisi ini, pemimpin yang dibutuhkan Indonesia adalah yang bisa menggabungkan sifat demokrat sejati dengan kepribadian yang kuat.."
memang bukan hanya sekali PKS memberikan sensasional keputusan. ditahun 2011 PKS pernah menyatakan sebagai partai Terbuka, yang artinya telah melepaskan labeling Partai Islam yang selama pembentukannya. Kini di tahun politik 2014 PKS semakin meneguhkan pendiriannya semakin jauh yaitu menjadi Demokrat Sejati! [ SandsAlfatih ]
Realitas politik mas.pilihan Memang cm ada tiga.jokxxx,praxxx,atau netral tidak berkubu(baca:golput tidak jelas).sepertiny pak Anis memilih bersikap mengambil yg paling sedikit mudharatnya bagi ummat.pembahasaannya,tentu setiap orang punya gaya masing2,tp juga Bukan berarti menampakkan subtansi kan? Semoga Allah menguatkan kita dalam jalan taqwa kepadaNya..
BalasHapusMemilih sesuatu yang buruk di antara yang terburuk, atau memilih dengan pertimbangan mudharat bukanlah sebuah solusi yang permanen.
HapusNamun untuk mengambil pilihan seperti itu, kita harus dapat melihat realitas yang ada daripada hanya mengikuti doktrin yang bodoh. Bagaimana kita melihat realitas kondisi masyarakat saat ini? Lalu apakah dengan memilih sebuah parpol yang tidak memiliki komitmen terhadap Al Qur’an dan Sunnah akan membawa perubahan kepada taqwa atas rakyat di negeri ini?