Insya Allah atau In Shaa Allah?
Lebih dari ratusan kali saya ditanya tentang perkara ini, berkaitan dengan penulisan transliterasi bahasa Arab, mudah-mudahan status ini ...
http://sandsalfatih.blogspot.com/2014/05/insya-allah-atau-in-shaa-allah.html
Lebih dari ratusan kali saya ditanya
tentang perkara ini, berkaitan dengan penulisan transliterasi bahasa Arab,
mudah-mudahan status ini jadi penjelas sebagaimana seharusnya.
Pertama-tama, bahasa Arab dan bahasa
Indonesia tentu berbeda, bila bahasa Indonesia disusun berdasarkan huruf
alfabet A-B-C dan seterusnya, sama seperti bahasa Inggris, tidak dengan bahasa
Arab. Bahasa Arab tersusun dari huruf hijaiyah semisal ا (alif), ب (ba), ت (ta) dan seterusnya.
perbedaan inilah yang akhirnya
mengharuskan adanya transliterasi (penulisan bahasa asing kedalam bahasa
Indonesia), misalnya, kata الله dalam bahasa Arab,
bila di-transliterasikan ke dalam bahasa Indonesia bisa jadi “Allah”, “Alloh”,
“Awloh” atau apapun yang senada dengan bacaan asli Arabnya, tergantung
kesepakatan transliterasi
bila orang Indonesia sudah nyaman
membaca tulisan الله dengan transliterasi
“Allah” ya tidak perlu diganti dengan “Alloh” atau “Awloh”, toh bacanya juga
sama walau tulisannya beda :)
by the way, bahkan kalo orang nulis
Allah dengan huruf kecil juga nggak dosa, karena dalam bahasa Arab aslinya الله pun nggak ada huruf besar dan huruf kecil
:D
hanya kembali lagi, karena
transliterasi dan penghormatan kepada Dzat Yang Maha Agung, ya sejatinya sudah
kita tulis dengan “Allah”
ok, sekarang, Insya Allah atau In
Shaa Allah?
yang bener إن
شاء الله hehe..
jadi kita bedah begini ceritanya
إن = bila
شاء = menghendaki
الله = Allah
jadi artinya إن شاء الله = bila Allah berkehendak
nah, balik lagi ke transliterasi,
terserah kesepakatan kita mau mentransliterasikan huruf ش jadi apa? “syaa” atau “shaa”?,
kalo di negeri berbahasa Inggris
sana, kata ش diartikan jadi “shaa”, kalo di Indonesia
jadi “syaa”
masalahnya di Indonesia, huruf ص sudah ditransliterasikan jadi “shaa”, kalo
disamain jadi tabrakan deh..
saya pribadi lebih suka
mentransliterasikan إن شاء الله jadi “InsyaAllah”,
lebih simpel dan sesuai transliterasi bahasa Indonesia :)
nah, bagaimana katanya kalo ada yang
bilang “InsyaAllah” berarti artinya “menciptakan Allah?”, naudzubillahi min
dzalik…
karena yang satu ini beda lagi
masalahnya :)
karena إنشاء
(menciptakan/membuat) beda dengan إن شاء
(bila menghendaki)
dan pemakaiannya dalam kalimat
berdasarkan kaidah bahasa Arab pun berbeda bunyinya,
bila إن شاء
الله dibacanya “InsyaAllahu” (bila Allah menghendaki)
bila إنشاء الله
dibacanya “Insyaullahi” (menciptakan Allah)
Kesimpulannya? :)
jadi kalo kita nulis pake
“InsyaAllah”, atau “In Syaa Allah”, atau “In Shaa Allah” bacanya sama aja dan
artinya sama aja, yaitu “bila Allah menghendaki”, jadi nggak ada arti lainnya
:)
yang paling bagus, ya udah, nulis
dan ngomong pake bahasa Arab aja sekalian, lebih aman hehe..
(tapi yang nulis pun bakal kesulitan
hehehe..)
إن شاء الله :)
akhukum @felixsiauw
Sumber http://felixsiauw.com/